Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Qurashiya (Arab: فاطمة بنت محمد الفهرية القرشية) adalah pendiri universitas pertama di dunia, yaitu Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko. Sekaligus Pembuat Topi Toga dan Baju/jubah Wisuda.Pada saat kepemimpinan Raja Idris ll, awal abad ke-9, Fatimah beserta keluarganya hijrah dari Qayrawan (Tunisia), ke Kota Fez di Maroko. Sebuah kota yang saat itu terkenal sebagai kota metropolitan, dengan penduduk Muslim non-Arab.
Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Qurashiya (Arab: فاطمة بنت محمد الفهرية القرشية) lahir dari keluarga Fihri pada 800 M. Fatimah konon juga terkenal dengan jiwa serta keahliannya sebagai pebisnis dan saudagar sukses. Fatimah al-Fihri mempunyai saudara perempuan yang bernama Maryam. Kakak-beradik ini memperoleh pendidikan mumpuni. Mereka berdua tumbuh dan besar dari keluarga yang juga mencintai ilmu terutama ilmu-ilmu keagamaan hingga ilmu-ilmu umum dan sains, khususnya arsitektur dan bangunan.
Pada Ramadhan 245 H/859 M. Fatimah membangun masjid, yang selesai pada 861 M. Masjid tersebutlah yang dinamakan al-Qarawiyyin (terkenal juga dengan julukan Masjid Jami’ al-Syurafa’). Sementara adik perempuan Fatima,yaitu Maryam membangun masjid al-Andalus, di Spanyol.
Dua masjid ini kemudian bertransformasi menjadi universitas, Di Masjid al-Qarawiyyin inilah Fatima al Fihria melangsungkan pendidikan dengan sistem pendidikan formal setingkat universitas. Masjid yang didirikan Fatima al Fihria ini menjadi cikal berdirinya Universitas al-Karaouine (al-Qarawiyyin) di Fez, Maroko,Sebuah Universitas pertama di Dunia yang pada masanya telah menjadi kiblat dunia pendidikan modern. Mulai dari kurikulum, sistem pengajaran, sampai ke urusan simbol akademik.
Guiness Book of World Records pada tahun 1998 telah mencatat universitas ini sebagai kampus tertua di dunia.Bahkan dalam banyak literatur dan bukti-bukti akademis Lahirnya Universitas Al-Qarawiyyin Jauh sebelum lahirnya Universitas al-Azhar Mesir (972.M), Universitas Cambridge, Harvard, Oxford, dan yang lainnya. Di Eropa sendiri, University of Bologna di Italia sebagai Universitas tertua di Daratan Erpoa baru berdiri pada abad ke-11 (1088.M). Kemudian diikuti oleh University of Paris di Prancis dan Oxford University di Inggris pada abad ke-12 M.
Pada masa al-Murabithi berkuasa, para ulama diberi tugas dan peran penting untuk mengajar di Universitas al-Qarawiyyin tersebut. Kota Fes pun bertambah maju dan berkembang pesat serta berubah menjadi kota yang dipenuhi oleh akademisi dengan rutinitas serta aktivitas keilmuan (nasyr al-ilm wa thalab al-ilm). Sedemikian pesatnya penyebaran ilmu pengetahuan, Kota Fez mampu bersanding dengan pusat ilmu tersohor pada masa itu, yakni Cordova. Universitas al-Qawariyyin mengajarkan cabang ilmu meliputi ilmu tafsir, fiqih, bahasa Arab, kedokteran, matematika, filsafat, musik, sejarah, kimia, astronomi, retorika, dan arsitektur.
Universitas al-Qarawiyyin Menjadi pusat intelektual utama di Mediterania dan dunia pada masa itu. Toko Intelektual kristen seperti Gerber dari Auvergne ikut menjadi mahasiswa serta belajar di Universitas Masjid al-Qawariyyin. Gerber yang kemudian menjadi Paus Silvester II. Gerber yang setelah selesai menuntut ilmu di Al-Qawariyyin kemudian memperkenalkan Simbol bilangan atau angka Arab yaitu simbol angka nol ke seluruh Eropa, yang sebelumnya belum ada dan dikenal pada tulisan dan angka bahasa lain yang digunakan di daratan Eropa. Universitas al-Qawariyyin terus berkembang sebagai kampus inklusif yang menjadi sinar pencerah bagi dunia, tanpa diskriminasi. Tidak hanya terbuka bagi kalangan Muslim, tapi juga diperuntukkan untuk semua kalagan dan bangsa. Banyak mahasiswa beragama Yahudi dan Kristen juga ikut mengeyam bangku pendidikan di Al-Qawariyyin.
Universitas al - Qarawiyyin memanikan peran utama tidak hanya sebatas aktivitas akademis dan ilmu Pengetahuan Al-Qawariyyin juga sebagai pusat pertukaran budaya antara Muslim dan Eropa.Pelopor akademisi seperti Ibnu Maimun (Maimonides), (1135–1204), Al-Idrissi (w.1166 M), Ibnu al-Arabi (1165-1240 M), Ibnu Khaldun (1332-1395 M), Ibnu al-Khatib, Al-Bitruji (Alpetragius), Ibnu Hirzihim, dan Al-Wazzan serta para cendikiawan cendekiawan Kristen seperti tokoh Belgia Nicolas Cleynaerts dan tokoh Belanda Goliussemua terhubung dengan Universitas baik sebagai mahasiswa atau dosen.
Sosok Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Qurashiya (Arab: فاطمة بنت محمد الفهرية القرشية) yang terlupakan itu juga merupakan sosok dibalik lahirnya Topi Toga dan Baju/Jubah Wisuda yang dipaki sampai sekarang ini, Ia (Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Qurashiya) Merupakan Pendesain/Pembuat pertama kali pakaian kebesaran Wisudawan/Wisudawati saat ini.Topi Toga yang didesain berbentuk kotak memilik fhilosofi khusus yang dilhami oleh bentuk dan warna dari Baitullah atau Ka’bah yg berbentuk kotak dan berwarna hitam.
Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Qurashiya (Arab: فاطمة بنت محمد الفهرية القرشية) meninggal di usia 80 tahun tepatnya pada 880 M di Fez, Maroko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar