SEJARAH DESA NANGA
MAHAP
Kata
NANGA MAHAP yang terdiri dari 2(dua) suku kata yaitu; NANGA dan MAHAP. NANGA
yang bermakna ”MUARA” atau ”KUALA” serta Kata MAHAP yang diambil dari Nama
sebuah Sungai yang mengalir di bagian Timur Desa Nanga Mahap yang menjadi
Pembatas Wilayah Dusun SOKET dengan Dusun TANJUNG dan ENGKAYAK.Yang dalam
Bahasa Suku Dayak Mahap (Suku dayak Asli Sungai mahap) yakni Kata MAAP" yang bermakna ” MAAF.
pada masa atau Jaman Penjajahan Jepang sampai Penjajahan Belanda Desa Nanga Mahap hanyalah sebuah Pelabuhan atau Persinggahan dan peristirahatan bagi Para tentara Jepang serta Belanda,sebelum menuju daerah-daerah diPedalaman sungai mahap dan Hulu sungai Sekadau.Berdasarkan cerita dari beberapa Sumber Lokasi atau Tempat persinggahan dan Peristirahatan Para tentara Penjajah masa itu adalah Daerah RIAM SEMANOK yang berada pada aliran sungai Sekadau.(sekarang berada diwilayah Rt.04/02,Dusun Engkayak).Sedangkan pada masa itu daerah yang sudah mulai ramai penduduknya adalah daerah Kampung Kemunong (Sekarag berada di wilayah Rt.01/01 dusun Seberang Sekadau).para penduduk nya adalah masyarakat keturunan Suku dayak Menterap yang telah memeluk agama islam dan membuka ladang serta bertempat tinggal di daerah tersebut,dan Nanga Mahap Sendiri masa itu Lebih Dikenal atau sering disebut Kampung Kemunong.
Di lain tempat daerah muara/Nanga sungai Mahap (sekarang
menjadi wilayah dusun Engkayak dan dusun Tanjung).di tempati oleh masyarakat
keturunan suku Dayak Mahap yang juga sudah memeluk agama islam, Agama islam
sendiri masuk ke wilayah desa Nanga Mahap pada masa penjajahan belanda antara tahun 1930 an dan di bawa oleh
para kerabat Raja Kewedanaan Sekadau dan
para perantau Bugis.yang pada masa itu masyarakat dayak di daerah sungai mahap
dan sekitarnya masih menganut ajaran animisme (ajaran leluhur dan nenek moyang
mereka) masuknya agama islam kedaerah Nanga mahap dapat di terima oleh
masyarakat dayak pada masa itu,terbukti dengan banyak warga suku dayak yang
masuk agama islam dengan meninggalkan ajaran nenek moyang mereka terdahulu,dan merekan
bermigrasi ka wilayah muara sungai mahap membuka lahan dan berladang serta
menetap di sana,dan sebutan NYAGE melekat pada mereka
yang dalam bahasa Dayak Mahap bermakna NYAGA,ini berdasarkan letak
kampung mereka (yang beragama islam) berada di muara Sungai.yang merupakan
pintu masuk dan akses menuju daerah perkampungan Suku Dayak yang berada di hulu
hulu sungai. krna pada masa itu akses transportasi utama masyarakat adalah melalui jalur sungai,(Bahkan sungai menjadi akses utama dan satu2nya jalur transportasi sampai tahun 1990 an).
Dan secara garis keturunan penduduk asli desa Nanga Mahap adalah
Keturunan Suku Dayak Mahap (Dayak Maap").
Desa
Nanga Mahap dahulunya masih /merupakan Desa yang berada dalam wilayah
administratif Kecamatan Nanga Taman,bersama dengan Desa Lembah Beringin (dulunya lebih dikenal dangan Sungai Kemarau).
Setelah pemekaran Kecamatan Nanga
Taman,maka Desa Nanga Mahap dan Desa Nanga Koman menjadi 2 Opsi dan kandidat Daerah
Pemekaran Kecamatan tersebut;dan Kecamatan Nanga akhirnya menjadi Kecamatan Baru (berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Barat, Nomor : 7001/1-A/1965, tanggal 20 Maret 1965. Penyelenggaraan pemerintah di Kecamatan Nanga Mahap, secara definitif dimulai 7 Mei 1966.)
Dengan Desa Nanga Mahap
sebagai Ibu kota Kecamatannya serta BPK.GUSTI
SYAHDAN.(alm) Sebagi Camat pertama dan BPK.MUIN
SAID.(alm) yang menjadi Kepala Desa Nanga Mahap Pertama,(dengan atau sebutan Kepala Desa dan
memiliki staf atau anggota seperti sampai saat ini) menjabat antara
tahun 1980-1988..(sebelumnya atau
awal pemekaran kecamatan,desa Nanga Mahap dipimpin oleh Temenggung Adat.
Temengung adat tersebut merupakan Temenggung adat
yang pengangkatnnya berdasarkan SK
Gubernur dalam hal ini Gubernur Kalimantan Barat.Baru pada tahun 1987 Desa-desa di kecamatan dibentuk dengan sebutan Desa seperti sampai saat ini yang mana sebelumnya disebut atau di namakan sebagai Kampung yang mana dipimpin oleh kepala kampung atau Temanggung adat. berdasarkan SK Gubernur Kalimantan Barat, Nomor 353 tahun 1987, tentang Pemetaan kembali Desa di Kalimantan Barat, maka ke-35 kampung tersebut, diregrouping menjadi 11 Desa dan 34 Dusun.mulai tahun 1980 Temenggung adat hanya sebagai pemimpin adat yang kewengannya hanya pada hal-hal yang berkaitan
dengan Adat serta Istiadat lokal,sedangkan kepala Kampung atau Kepala desa
sudah/telah di pimpin oleh pejabat yang disebut sebagai kepala desa yang mana
pengangkatannya setelah dilakukan pemilihan oleh masyarakat desa tersebut.
Adapun
Kepala Kampung yang pernah menjabat di Desa Nanga Mahap yang tercatat (hingga saat ini yang dapat ditemukannya
dokumen yang menjadai bukti kebenarnnya) hanya 2 (dua) Orang ialah:
1.SABAN
2.AB.HASAN
atau lebih dikenal dengan nama (AI.ACAN).
Dan
kepala Desa definitif Desa Nanga Mahap yang pernah menjabat dari tahun 1980 sampai
Dengan 2016(sekarang) sebanyak 4(empat) orang,serta 2(dua)orang Penjabat Kepala
Desa(PJ) berikut adalah daftarnya nama dan tahun menjabatnya:
NO
|
PERIODE
|
NAMA KEPALA DESA
|
KETERANGAN
|
1
|
1980 – 1988
|
Bpk.MUIN SAID.alm.(ayah dari Bpk Bujang
Yuswardi)
|
Kades Devenitif
|
2
|
1989 – 1998
|
Bpk.SYAHLAN
|
Kades Devenitif
|
3
|
1998 – 2006
|
Bpk.SYAHLAN
|
Kades Devenitif
|
4
|
2006
|
Bpk.SEMO
|
Pj Kades
|
5
|
2007 – 2013
|
Bpk.AHMAD JON
|
Kades Devenitif
|
6
|
08-12 thn 2013
|
Bpk.JAM USMAN (sekretaris desa saat ini)
|
Pj Kades
|
7
|
2014 -2020
|
Bpk.BUJANG YUSWARDI
|
Kades Devinitif
|
Pada tahun 2012,tepatnya pada tanggal;30
Bulan:Januari ,Tahun 2012 , Kepala
Desa Nanga Mahap: BPk. AHMAD JON.
Menetapkan Peraturan Desa Nanga Mahap Nomor:01 Tahun:2012,Tentang:Pembentukan Dusun SEBERANG SEKADAU,Dusun SOKET,Dusun TANJUNG,Dusun ENGKAYAK.dan Diundangkan
di Sekadau pada Tanggal:01,Mei,2012 (Berita
Daerah Kabupaten Sekadau Nomor; 51 Tahun 2012).
Saat
ini secara administratif Desa Nanga Mahap terbagi menjadi empat wilayah Dusun
serta terdapat 19(Sembilan belas) Rukun tetangga(RT).dimana masing dusun:Seberang
Sekadau sebanyak 5.Rt.Dusun Engkayak sebanyak 5.Rt.Dusun Tanjung sebanyak
5.Rt.dan dusun Soket sebanyak 4.Rt.
Geografi Desa Nanga
mahap
Ciri-ciri
fisik Desa Nanga Mahap,Kecamatan Nanga Mahap,Kabupaten Sekadau,sama dengan
keadaan desa-desa lain diwilayah
kecamatan Nanga Mahap dan Kabupaten Sekadau pada umumnya,yang terdiri dari
tanah perbukitan,rawa dan dataran rendah,Dengal Luas keseluruhan sekitar + 1.178,86.ha.dan
terdapat dua Daerah aliran sungai (DAS) besar yaitu sungai Mahap dan sungai
Sekadau,serta terdapat 16 sungai kecil,Dimana air sungai tersebut merupakan
sumber air bagi mayarakat desa nanga mahap untuk keperluan sehari-hari seperti
Mandi,Cuci,bahkan keperluan Memasak,hal ini dikarenakan sampai saat ini
dan sejak tahun 2005 Desa Nanga Mahap tidak lagi teraliri pasilitas Air Bersih.
Keadaan
suhu rata-rata 31-33 •C ,dan berada pada 0-1000 meter di atas permukaan laut(DPL).Desa
Nanga Mahap secara Tipologi juga
merupakan desa di sekitar hutan yang berbatasan langsung dengan Desa
Nanga Suri dan Desa Landau Kumpai di sebelah
Utara,dan Desa Batu Pahat danDesa Nanga Suri di sebelah Selatan,di sebelah
Timur berbatasan dengan desa Nanga Suri serta desa Landau Kumpai dan Desa
Batu Pahat di Sebelah Barat.
Secara Geografis Desa Nanga Mahap terletak pada titik Kordinat 00o 25,2819” Lintang Selatan dan 110.o45,30.84
Bujur Timur.Dengan luas
wilayah Adminitratif Desa Nanga Mahap adalah: + 1.178.86 ha,terdiri dari berbagai jenis tanah yang
meliputi Tanah datar,Perbukitan,dan Rawa.jenis tanah PMK (Poldosit Merah Kuning),dan Podsol,serta
alluvial.kandungan tanah yang terdapat Desa Nanga Mahap terdiri dari Plistosen-Pliosen, Intrusif
dan Plutonik Basa Menengah,dan kwartier,Trias,Permokarbon Trias
Atas, Permokarbon,Sekis Hablur,Efusif Menengah,Intrusif dan Plutonik Asam dan
Intrusif dan Plutonik Basa.
Jenis Pemamfaatna atau Penggunaan lahan di Desa Nanga Mahap;
NO
|
JENIS TANAH
|
PEMAMFAATAN LAHAN
|
LUAS LAHAN
|
1 |
DARATAN
|
BAWAS/HUMA/LADANG
|
93.25 Ha.
|
KEBUN
|
890.44 Ha
|
||
TEMBAWANG
|
43.02 Ha
|
||
PERMUKIMAN
/ PERKANTORAN
|
103.15 Ha.
|
||
2
|
RAWA
|
SAWAH
IRIGASI/TEKHNIS
|
12.33 Ha
|
SAWAH
TADAH HUJAN
|
36.67 Ha
|
||
3
|
JUMLAH TOTAL
|
1.178.86 Ha.
|
Secara Visualiasasi Desa Nanga Mahap dapat di liha pada Peta Berkut ini:
PENDUDUK
Jumlah
penduduk desa Nanga Mahap sampai pada tahun 2014 berjumlah sekitar;3196 jiwa dengan perbandingan Laki-laki
berjumlah;1599 jiwa dan perempuan
berjumlah;1597 jiwa dan tersebar di;4
Dusun dan 18 Rukun Tetangga,yang terdiri dari Beragam Suku dan Agama yang di anut Penduduknya antara
lain;Islam,Katholik,Kristen,dan Budha,dan beberapa penduduk beragama
Konghucu.
Penduduk asli Desa Nanga Mahap adalah Suku Dayak Muslim/Keturunan Suku
daya Mahap (Suku asli dan suku terbesar
yang menempati daerah aliran Sungai Mahap) serta beberapa Suku seperti;Tionghua,jawa,Melayu,dan
lain sebagainya.
Jumlah
Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
NO
|
KELOMPOK UMUR
|
JENIS KELAMIN
|
JUMLAH JIWA
|
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
|||
1.
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
|
0 TAHUN – 4
TAHUN
|
161 JIWA
|
158 JIWA
|
319 JIWA
|
3.
|
5 TAHUN – 9
TAHUN
|
170 JIWA
|
115 JIWA
|
258 JIWA
|
4.
|
10 TAHUN –
19 TAHUN
|
282 JIWA
|
290 JIWA
|
572 JIWA
|
5.
|
20 TAHUN –
24 TAHUN
|
117 JIWA
|
161 JIWA
|
278 JIWA
|
6.
|
25 TAHUN –
34 TAHUN
|
318 JIWA
|
306 JIWA
|
624 JIWA
|
7.
|
35 TAHUN –
49 TAHUN
|
332 JIWA
|
314 JIWA
|
646 JIWA
|
8.
|
50 TAHUN –
64 TAHUN
|
196 JIWA
|
164 JIWA
|
360 JIWA
|
9.
|
65 TAHUN –
74 TAHUN
|
31 JIWA
|
33 JIWA
|
64 JIWA
|
10.
|
75 TAHUN
KEATAS
|
23 JIWA
|
16 JIWA
|
39 JIWA
|
11.
|
JUMLAH JIWA
|
1599 JIWA
|
1597 JIWA
|
3196 JIWA
|
12.
|
JUMLAH KK
|
855K KK
|
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia sekolah
No
|
Umur
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah/Jiwa
|
1.
|
0 -
6 Tahun
|
200
jiwa
|
186
jiwa
|
386
jiwa
|
2.
|
7 -
12Tahun
|
203
jiwa
|
202
jiwa
|
405
jiwa
|
3.
|
13 -
15 Tahun
|
92
jiwa
|
94
jiwa
|
186
jiwa
|
4.
|
16 -
18Tahun
|
72
jiwa
|
73
jiwa
|
145
jiwa
|
5.
|
18 Thn.Keatas
|
1032
jiwa
|
1042
jiwa
|
2074
jiwa
|
6.
|
Total
|
1599 jiwa
|
1597 jiwa
|
3196 jiwa
|
Jumlah Penduduk Berdasarkan tingkat pendidikan
NO
|
PENDIDIKAN TERAKHIR
|
JUMLAH JIWA
|
KET
|
1.
|
2
|
3
|
4
|
2.
|
TIDAK/BELUM SEKOLAH
|
824
jiwa
|
-
|
3.
|
TIDAK TAMAT SD
|
460
jiwa
|
-
|
4.
|
TAMAT SD/SEDERAJAT
|
847
jiwa
|
-
|
5.
|
TAMAT SLTP/SEDERAJAT
|
494
jiwa
|
-
|
6.
|
TAMAT SLTA/SEDERAJAT
|
466
jiwa
|
-
|
7.
|
DIPLOMA I / II
|
21
jiwa
|
-
|
8.
|
AKADEMI/DIPLOMA III
|
23
jiwa
|
-
|
9.
|
DIPLOMA IV/STRATA I
|
57
jiwa
|
-
|
10.
|
STRATA II
|
4 jiwa
|
-
|
11.
|
STRATA III
|
0
|
-
|
12.
|
JUMLAH
|
3196
jiwa
|
|
EKONOMI
Sejak dari dahulu
sebagian besar mata pencaharian penduduk desa Nanga Mahap Bergerak disektor
pertanian (pemilik),Sebagian kecil
lainnya adalah Wiraswasta (berdagang) dan pertukangan.Mata pencaharian penduduk
desa Nanga Mahap bersifat heterogen,baik disektor formal maupun di sektor
nonformal sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel dibawah ini.
No
|
Pekerjaan
|
Jumlah/jiwa
|
1.
|
Petani
/Pekebun
|
463 jiwa
|
2.
|
Wiraswasta
|
411 jiwa
|
3.
|
Swasta
|
56 jiwa
|
4.
|
Pedagang
|
11 jiwa
|
5.
|
Pegawai
negeri Sipil
|
65 jiwa
|
6.
|
Honorer
|
13 jiwa
|
7.
|
TNI/POLRI
|
10 jiwa
|
8.
|
Lain-lain
|
103 jiwa
|
9.
|
Belum
Bekerja
|
313 jiwa
|
10.
|
TOTAL
|
1126
jiwa
|
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Desa Nanga Mahap bermata pencaharian pokok dengan bekerja sebagai bertani,yaitu sebagai pemilik lahan diharapkan dapat mengelola lahan
pertanian/ ladang seluas ;60000.Ha lebih,Data ini menunjukkan bahwa Desa Nanga
Mahap merupakan desa pertanian dan desa sekitar hutan.Sistem tata niaga input
pertanian dilakukan oleh perorangan, tidak dikelola oleh lembaga/ koperasi.Sistem tata niaga input non pertanian juga masih dilakukan perorangan, belum
dikelola secara terorganisasi.Dalam pengadaan barang-barang yang diperlukan
(dalam usaha skala kecil/ industri rumah) oleh warga biasanya dibeli sendiri.Sistem
tata niaga output sektor pertanian dilakukan secara perorangan.Warga langsung
melakukan transaksi jual beli dengan pembeli. Sistem tata niaga output non
pertanian juga dilakukan secara perorangan, mereka menjual hasilnya langsung ke
pasar atau pembeli. Dalam hal ini koperasi sebagai sarana yang ada di desa
belum berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini berpengaruh pada pengadaan
barang/ bahan dan kelancaran pemasaran.Saat ini penduduk desa Nanga Mahap
selain menggarap lahan pertanian yang sudah ada, mereka juga menggarap lahan
hutan.disamping punya kewajiban untuk menjaga kelastarian hutan disekitarnya.
Saat ini penduduk Desa Nanga Mahap (usia kerja) selain mengelola lahan
pertanian,mereka juga menggarap lahan hutan dengan sistem tumpangsari. Hal ini
dilakukan karena memang kondisi alam serta Tradisi Penduduk desa Nanga Mahap
sebelumnya dikelilingi oleh hutan, mereka berharap dengan pengelolaan
sumberdaya lokal (lahan hutan) dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan
meningkatkan taraf hidup.Saat ini masih banyak penduduk desa Nanga Mahap putus
sekolah dan akhirnya mengganggur atau tidak jelas pekerjaannya serta tidak
menentu penghasilannya. Penghasilan mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya dan keluarganya. Bantuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk desa Nanga Mahap berupa dana Bantuan Sosial kepada masyarakat belum
menunjukkan hasil yang diharapkan. Kaitan mata pencaharian dengan sumber daya
ekonomi lokal,yaitu ketersediaan 49.ha. lahan sawah dan 983.69 ha. lahan
perkebunan.Sumberdaya ekonomi lokal memberikan kontribusi pada modal
pembangunan desa sebagai suatu bentuk swadaya masyarakat
Berdasarkan
hasil pemetaan sosial di Desa Nanga Mahap
seperti yang telah diuraikan di atas,ternyata terdapat sejumlah potensi
yang dimiliki desa dari warganya,baik sumberdaya manusianya maupun sumberdaya
alamnya.Dalam upaya pengembangan masyarakat desa, kondisi potensi desa
tersebut sebenarnya cukup memadai untuk mendukung banyak aktivitas masyarakat,
namun ada pula yang perlu digali dan diperbaiki potensinya.Fasilitas sarana
dan prasarana di Desa Nanga Mahap,seperti prasarana jalan,listrik,dan
telekomunikasi dan Pendidikan merupakan faktor yang sangat mendukung bagi
masyarakjat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa.Tersedianya
media-media informasiberbasis IT seperti
Internet Desa memudahkan masyarakat mengakses secara cepat informasi
pembangunan dan terbukanya kesempatan untuk terlibat dalam setiap aktivitas
pengembangan masyarakat di wilayahnya terutama para Pemuda dan Pelajar.
Kelembagaan yang tumbuh dan berkembang di Desa Nanga Mahap, baik berasal dari
inisiatif warga maupun kelembagan bentukan pemerintah merupakan wahana dalam
menampung aspirasi warga dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Kelembagaan
yang mempunyai kegiatan rutin mengadakan pertemuan warga masyarakat sepertti
lembaga pengajian ditiap tiap RT dan Dusun,Posyandu,Kelompok Remaja Masjid,dan OMK merupakan potensi kelembagan untuk dijadikan media pembelajaran
masyarakat dalam rangka pengembangan masyarakat. Kelembagaan yang muncul atas
prakarsa pemerintah dengan penggalian potensi kelembagaan lokal dapat dijumpai
pada, Pkk/POSYANDU dan Kelompok tani/KUBE, kelembagan ini diharapkan
berkembang menjadi wadah perjuangan masyarakat miskin untuk
meningkatkankeseehatan dan kesejahteraan
melalui program-program pengembangan masyarakat yang telah berjalan di Desa
Nanga Mahap, seperti JPS, RASKIN, BLT,Dalam perkembangannya kelembagaan ini
belum secara optimal memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan desa
karena berkaitan dengan sumberdaya manusia yang ada di Desa Nanga Mahap yang
masih perlu ditingkatkan. Aspek partsipatif dan transparansi masih belum
dilaksanakan dengan baik, sehingga sering timbul kemacetan pendistribusian barang
bantuan dan salah sasaran dan bahkan sampai pada pengurangan jumlah penerima
Dana bantuan pemerintah seperti JPS, RASKIN dan BLT,yang seharunya sampai
ketangan masyarakat yang layak menerimanya,pada kenyataannya banyak mengendap
pada orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu.Hal
ini menunjukkan bahwa belum adanya koordinasi dan monitoring yang baik serta
keikhlasan dalam Membantu sesama yang membutuhkan dan berhak,antara pelaku
pengembangan masyarakat.Esensi utamanya dari semua ini adalah pembelajaran
bersama warga untuk meningkatkan kemampuan dalam merumuskan perencanaan
pembangunan secara partisipatif dalam rangka penanggulangan kemiskinan.Pembentukan
jaringan kemitraan dan kerjasama diperlukan agar tercipta sinergi antara
lembaga-lembaga pengembangan masyarakat melalui pemerintah desa,BPD(Badan
Permusyawaratan Desa), dan para pelaku pembangunan lokal lainnya,baik
organisasi instansi pemerintah maupun LSM sebagai organisasi non pemerintah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar