Profil
dan Biografi Ibnu Battuta.Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah
bin Muhammad bin Ibrahim al-Lawati atau Shams ad - Din atau lebih dikenal orang
dengan nama Ibnu Battuta lahir pada 24 Februari 1304 M (723 H) di Tangier
Maroko.Ibnu Battuta dikenal karena petualangannya mengelilingi dunia.Hampir
120.000 kilometer telah ditempuhnya selama rentang waktu 1325-1354 M atau tiga
kali lebih panjang dari jarak yang telah ditempuh oleh Marco Polo. Seluruh
catatan perjalanan dan pengalaman Ibnu Battuta selama pengembaraan ditulis ulang
oleh Ibnu Jauzi seorang penyair dan penulis buku kesultanan Maroko.Ibnu
Jauzi menuliskannya berdasarkan paparan lisan yang didiktekan langsung oleh
Ibnu Battuta.Penulisan buku ini diprakarsai oleh Sultan Maroko saat itu,Abu
Inan.Buku ini disusun selama dua tahun dan diberi judul "Tuhfat al-Nuzzar
fi Ghara’ib al-Amsar wa-’Aja’ib al-Asfar" atau lebih dikenal dengan
"Rihla Ibnu Battuta". Pada usia sekitar dua puluh tahun,Tujuan awal
perjalanan Ibnu Battuta adalah menunaikan ibadah haji pada tahun 1325 M,tetapi
tujuan awalnya itu telah membawanya menuju penjelajahan 30 tahun yang gemilang.Perjalanan
awal Ibnu Battuta di mulai dari Tangier menuju Mekkah.Untuk Menghindari
berbagai resiko buruk seperti diserang perampok,selama perjalanan Ibnu Battuta
bergabung dengan kafilah yang akan menuju Mesir.Bersama Kafilah itu,Ibnu Battuta
dengan menyusuri hutan,bukit dan pegunungan bergerak menuju Tlemcen,Bejaia lalu
kemudian tiba di Tunisia dan tinggal di sana selama dua bulan.Dari Tunisia,
Ibnu Battuta dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Libya.Sejak
meninggalkan Tangier hingga Libya Ibnu Battuta telah menempuh perjalanan darat
sejauh hampir 3.500 km melintasi Afrika Utara. Delapan bulan sebelum musim
ibadah haji dimulai Ibnu Battuta memutuskan untuk mengunjungi Kairo.Pada tahun
1326 M, Ibnu Battuta dan rombongannya tiba di Pelabuhan Alexandria di ujung
barat delta sungai Nil.Ibnu Battuta sangat terkesan melihat pelabuhan
Alexandria dan menurutnya Alexandria adalah satu dari lima tempat paling menakjubkan
yang pernah dia kunjungi. Saat itu Alexandria merupakan pelabuhan yang sangat
sibuk dengan berbagai aktifitas dan berada di bawah kendali Kerajaan Mamluk.

Setelah
beberapa pekan di Alexandria lalu Ibnu Battuta singgah di Kairo beberapa saat
dan langsung melanjutkan perjalanannya ke Damaskus dengan pengawasan ketat dari
Kerajaan Mamluk. Di Damaskus Ibnu Battuta menghabiskan bulan Ramadhan dan
menggunakan waktunya untuk belajar, bertemu dengan beberapa guru, orang-orang
terpelajar dan para hakim setempat. Selama 24 hari di Damaskus,kemudian Ibnu
Battuta melanjutkan perjalanannya ke Mekkah melalui Jalur Suriah.Sepanjang
jalur itu Ibnu Battuta banyak mengunjungi tempat-tempat suci.Al-Khalil
(Hebron),Al-Quds (Jerusalem),Bethlehem adalah beberapa tempat yang
dikunjunginya.Selama seminggu di Jerusalem,Ibnu Battuta mengunjungi Masjid
Al-Aqsa dan Kubah Batu.Menjelang
musim haji dimulai dan setelah bulan ramadhan selesai,Ibnu Battuta meninggalkan
Damaskus dan bergabung kembali dengan rombongan haji lainnya untuk melanjutkan
perjalanannya ke Madinah.Di bawah pengawasan Kerajaan Mamluk yang menjamin
keamanan para jemaah haji, maka Ibnu Battuta dan rombongannya dapat tiba di
Madinah dengan selamat.Setibanya di Madinah Ibnu Battuta tinggal selama empat
hari lalu bergegas menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah hajinya.Setelah
menyempurnakan ritual hajinya,Ibnu Battuta tidak pulang ke Tangier tetapi dia
memutuskan untuk melanjutkan pengembaraannya ke Irak dan Iran.Setelah
pengembaraannya dari Irak dan iran, Ibnu Battuta kembali lagi ke Mekkah untuk
melaksanakan ibadah Hajinya yang kedua. Garis besar perjalanan Ibnu Battuta
berawal dari Maroko menuju Aljazair, Tunisia, Mesir, Palestina, Suriah dan tiba di
Mekkah. Setelah mengembara ke Irak,Shiraz dan Mesopotamia Ibnu Battuta
melaksanakan ibadah haji yang kedua dan tinggal di Mekkah selama tiga tahun. Kemudian
dia pergi ke Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Yaman melalui jalur laut
kemudian singgah di Aden dan meneruskan perjalanannya ke Mombasa Afrika Timur.
Pada tahun 1332 setelah dari Kulwa, Ibnu
Battuta pergi ke Oman melalui Selat Hormuz Siraf,Bahrain dan Yamama untuk
kembali melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Setelah itu Ibnu Battuta memutuskan
untuk pergi ke India melalui Jeddah,namun dia berubah pikiran dan memutuskan untuk
kembali mengunjungi Kairo,Palestina dan Suriah. Setibanya di sana Ibnu Battuta
melanjutkan kembali perjalanannya ke Asia Kecil (Aleya) melalui jalur laut
menuju Anatolia dan meneruskan petualangannya dengan melintasi laut hitam.Setelah
beberapa lama dan berada dalam perjalanan yang penuh bahaya,akhirnya Ibnu
Battuta tiba di Turki melalui Selatan Ukraina.Ibnu Battuta kemudian meneruskan
penjelajahannya ke Khurasan dan mengunjungi kota-kota penting seperti Bukhara,Balkh,Herat
dan Nishapur.Ibnu Battuta melintasi pegunungan Hindukush untuk tiba di
Afghanistan untuk selanjutnya masuk ke India melalui Ghani dan Kabul.Dia terus
menyusuri Lahri (dekat Karachi Pakistan), Sukkur, Multan, Sirsa dan Hansi
akhirnya Ibnu Battuta tiba di Delhi.Selama beberapa tahun di sana Ibnu Battuta
disambut keramahan Sultan Mohammad Tughlaq.Setlah kunjungannya di Delhi Ibnu
Battuta kembali meneruskan perjalanannya melewati India Tengah dan Malwa
kemudian dia menggunakan kapal dari Kambay menuju Goa. Setelah
mengunjungi banyak tempat sebelumnya,kemudian Ibnu Battuta tiba di Pulau
Maladewa melalui jalur Pantai Malabar dan selanjutnya terus menyeberang ke
Srilanka.Ibnu Battuta masih terus melanjutkan penjelajahannya hingga mendarat
di Coromandal dan kembali lagi ke Maladewa hingga akhirnya dia berlabuh di
Bengal dan mengunjungi Kamrup, Sylhet dan Sonargaon dekat Dhaka.
Ibnu
Battuta berlayar sepanjang Pantai Arakan dan kemudian Ibnu Battuta tiba di Aceh,Indonesia.tepatnya di Samudera Pasai,Di sana Ibnu Battuta tinggal selama 15 hari dan berjumpa dengan Sultan Mahmud Malik Zahir. Setelah kunjungannya di Aceh Ibnu Battuta lalu meneruskan perjalannya ke Kanton lewat jalur Malaysia dan Kamboja.
Setibanya di Cina,Ibnu Battuta terus berpetualang ke
Peking melalui Hangchow Setelahnya Ibnu
Battuta kemudian kembali ke Calicut dan dengan menggunakan kapal dia tiba di
Dhafari dan Muscat untuk meneruskan perjalanan kembali ke Iran, Iraq, Suriah, Palestina
dan Mesir lalu kembali beribadah haji untuk yang ketujuh kalinya di Mekkah pada
November 1348 M. Setelah ibadah haji terakhirnya itu Ibnu Battuta pulang ke
kampung halamannya,Fez. Namun, perjalanannya tidak berhenti sampai di
sana,setelah pulang ke Fez,Ibnu Battuta kembali mengembara ke negeri muslim
lainnya seperti Spanyol dan Nigeria melintasi gurun sahara. Tahun
1369 pada usia 65 tahun Ibnu Battuta meninggal dunia.12 tahun setelah dia
selesai menulis rihla.Ibnu Battuta meninggalkan warisan berharga bagi dunia
berupa catatan perjalannya yang akan selalu dikenang oleh umat manusia.Referensi: berbagai sumber ,https://id.wikipedia.org


Tidak ada komentar:
Posting Komentar